Jumat, 16 November 2012

Manchester City solid di Liga Primer Rapuh di Liga Champions

Kekhawatiran para pendukung dan sejumlah pengamat sepak bola di Inggris menjadi kenyataan.
Manchester City kembali menelan kekalahan di Liga Champions, kali ini dari Ajax Amsterdam, yang membuat peluang tim ini maju ke babak 16 besar menjadi sangat sulit.

Dalam bahasa manajer Roberto Mancini, hanya keajaiban yang bisa membawa City ke babak yang menggunakan sistem gugur tersebut.
Apa yang salah dari City, tim bertabur bintang yang musim lalu membuktikan diri sebagai yang terbaik di Liga Primer?
Musim lalu City juga tersingkir dari babak penyisihan grup dan ketika itu Mancini beralasan bahwa transformasi tim belum selesai. Dengan kata lain, manajer dari Italia ini meminta diberi waktu menyesuaikan diri di Liga Champions.
Alasan itu tentu tidak bisa dipasang lagi kali ini.
Beberapa analis menyebut Mancini sebagai penyebab terbesar kegagalan City.
Dua kali tersungkur di ajang ini menunjukkan bahwa ia belum bisa menemukan strategi yang pas. Hampir semua orang sepakat bahwa Liga Champions berbeda dengan Liga Primer.

Faktor Mancini

Mancini
Mancini mengaku tak siap dengan pertandingan melawan Ajax.
Di Grup D saat melawan Real Madrid, City sebenarnya bisa menang, tapi akhirnya pulang dengan tangan kosong karena tuan rumah bisa membalikkan keadaan dan meraih tiga angka bersih.
Setelah kalah 3-2 dari Real, City bermain imbang 1-1 melawan Borussia Dortmund.
Dengan posisi seperti ini, mau tidak mau City harus menang saat melawan Ajax, agar peluang lolos ke 16 besar tetap terbuka.
Namun di Amsterdam Mancini gagal menemukan strategi jitu untuk meredam tim papan atas Belanda tersebut.
Mancini boleh mengatakan bahwa City kurang beruntung karena masuk Grup D, yang mendapat julukan grup neraka.
Tapi, ini tentu tak bisa dipakai alasan.
Mancini mengakui bahwa ia kurang persiapan saat menghadapi Ajax.
Para pemain juga mengatakan bingung karena sepertinya tidak ada arahan yang jelas di pertandingan-pertandingan Liga Champions, sesuatu yang berbeda dengan persiapan di Liga Primer.
Itulah sebabnya City terlihat kokoh di Liga Primer namun langsung rapuh begitu berlaga di kandang Real atau Ajax.
Hasil buruk di Liga Champions tidak akan membuat pemilik City memecat Mancini, namun tekad dan sesumbar mereka sebagai salah satu tim terbaik di Eropa, bahkan satu kelas dengan Barcelona, seperti pernah dikatakan Mancini, sejauh ini belum terbukti.
sumber klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar