Besok Pagi, Matahari Akan Berbentuk
Tanduk
AFP
Gerhana Matahari Sebagian
Mutoha Arkanuddin, pembina Jogja Astro Club (JAC) mengungkapkan bahwa fenomena yang mengakibatkan Matahari berbentuk tanduk itu adalah gerhana Matahari sebagian. Di Indonesia, fenomena ini hanya bisa disaksikan di wilayah Indonesia Timur, seperti Papua dan Nusa Tenggara. bisa melihat
Mengambil titik di Merauke sebagai wilayah yang bisa melihat fenomena ini, Mutoha mengatakan bahwa total waktu gerhana akan terjadi selama 1,5 jam. Puncak gerhana akan terjadi sekitar pukul 5.28 WIT.
"Jadi saat Matahari terbit di Merauke, sudah terjadi gerhana. Matahari akan tampak berbentuk tanduk, sebagian piringannya tertutup Bulan," kata Mutoha saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/11/2012).
Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Piringan Bulan menutupi cahaya Matahari. Ada tiga macam gerhana Matahari yang bisa terjadi, yaitu total, sebagian serta cincin.
Menjelang gerhana esok, Matahari akan tampak mendahului Bulan. "Matahari dan Bulan sama-sama bergerak ke barat. Bulan muncul lebih dulu. Tapi, karena Matahari geraknya lebih cepat maka akan mendahului Bulan. Saat Matahari berada di bekalang Bulan, maka terjadi gerhana," kata Mutoha.
Diperkirakan, prosentasi piringan Matahari yang tertutup Bulan saat gerhana esok antara 31 - 68 persen, tergantung wilayahnya. Gerhana kali ini tak bisa dilihat di wilayah Indonesia Barat dan Tengah karena saat terjadi gerhana, Matahari belum terbit di wilayah itu.
Sementara gerhana Matahari sebagian terjadi di Indonesia Timur, belahan Bumi lain ada yang mengalami gerhana Matahari total. Wilayah yang mengalaminya antara lain Australia bagian utara. Totalitas terjadi selama kurang lebih 4 menit.
Di Indonesia, gerhana Matahari total akan terjadi pada 9 Maret 2016. Saat itu, gerhana Matahari total bisa dilihat di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Baik gerhana Matahari total maupun sebagian harus diamati dengan pelindung mata.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar